Contoh Cerpen Bertema Lingkungan Terbaru 2014 - Pada kesempatan kali ini, saya akan share sebuah cerpen yang tema nya Lingkungan, nah .. bagi sobat yang sedang mencari referensi cerpen tema lingkungan, mungkin artikel ini dapat sedikit membantu.Langsung aja simak cerpen berikut.
Cerpen Tema : Lingkungan
" Gerobak Rina Rini "
(Ramadhana Kurnia)
Suatu pagi menjelang siang
terlihat tiga orang pemulung yang terdiri dari ayah, serta dua orang anak
kembarnya yang bernama Rina dan Rini. Rina dan Rini baru menginjak usia delapan
tahun, tapi sayang dalam usia yang seharusnya mereka sudah mulai masuk sekolah
dasar, mereka tidak dapat bersekolah karna keterbatasan biaya. Mereka
hanya tinggal di sebuah gubuk tua di perkampungan pemulung, dan sebuah gerobak
untuk menampung barang-barang hasil pulungan mereka.
Mereka merupakan pemulung
barang-barang bekas dan plastik yang sedang melakukan rutinitasnya
seperti biasa. seperti biasanya Rina Rini dan ayahnya selalu memulung di
kawasan Bintaro sektor tujuh sampai Bintaro sektor sembilan. Hari ini mereka
mengitari sebuah perkampungan yang mempunyai banyak kos. Ya, di kampung
tersebut ada sebuah universitas negeri ternama. Wajar jika banyak kos
disana.
Di deretan kos yang banyak,
mereka memulai peruntungannya, barangkali terdapat banyak plastik-plastik
disana. Ketika Rina, Rini dan ayahnya berada di suatu halaman belakang dari
deretan beberapa kos, terdapat banyak plastik. Ayahnya mulai
mengais-ngais menggunakan tongkat besi yang setia menemani dan sebuah gerobak
kesayangannya yang bertuliskan nama anaknya yaitu “RINA DAN RINI”. Sungguh
mengharukan, melihat seorang anak kembar yang begitu setia menemani ayahnya
untuk memulung.
Hari pun semakin sore,
saatnya Rina, Rini dan ayahnya pulang kerumah. Sesampainya dirumah ibu dari dua
anak kembar itu sudah menyiapkan makanan untuk suami dan anak kembarnya.
Tersaji di bawah lantai yang beralaskan koran-koran bekas terdapat nasi dan
kerupuk kaleng.
Melihat makanan itu, Rani
terlihat cemberut. Melihat wajah Rani yang cemberut,
Ibunya pun
bertanya, “ Kamu kenapa cemberut saja nak... ayoo dimakan nanti cepat
dingin”
Rani menjawab, “ Kapan si
bu, kita bisa makan enak ...?”
Ibunya tersenyum sambil
mengelus kepala Rina, dan berkata “Sabaar yah nak makan saja yang ada, masih
banyak orang yang lebih merasa kekurangan dari keluarga kita.....”
Ayah dan Rini hanya menatap
Rina yang masih tetap cemberut. Ke esokan paginya Rina, Rini dan ayahnya
bergegas untuk memulung. Ketika dalam perjalanan, Rini dan Rina melewati
Sekolah Dasar Negri yang bernama “ SDN Pelangi ” mereka melihat anak-anak yang
sedang bermain di depan gerbang sekolahnya.
Rina berkata: “Pak, kapan
yah.. aku sama Rini bisa sekolah seperti mereka. Ayahnya menjawab : “Sabar ya
nak, insya Allah tahun depan” Sebenarnya sang ayah berbohong, ia hanya ingin
menyenangkan kedua anak kembarnya agar tidak bersedih. Karna ayahnya tidak
memiliki uang yang cukup untuk biaya masuk sekolah Rina dan Rini. Mendengar hal
tersebut Rina dan Rini nampak gembira.
Di sepanjang pinggiran
jalan Rina, Rini dan ayahnya mulai mengais sampah-sampah yang ada. Selesai
mencari rongsokan mereka menjual rongsokannya di pengepul. Hasil hari ini cukup
untuk makan Rina, Rini dan sekeluarga. Lalu mereka membeli makanan dan pulang
ke rumah. Sesampainya di rumah mereka beristirahat.
Sore harinya Rina dan
Rini bersama dengan teman-temannya sedang bermain petak umpet. Saat mereka
bermain, Rini bersembunyi di balik dinding rumah kontrakan, sedangkan Rina
bersembunyi di pinggir perumahan tetangganya yang dekat dengan jalan raya. Tak
sadar Rina menginjak sebuah dompet, ia pikir hanya sebuah batu kerikil yang
menumpuk. Rina pun terkejut, “Yaaa ampuuun, ini dompet siapaa??....” Rina
sangat kebingungan. Kemudian ia kembali ke tempat teman-temanya yang sedang
bermain. Ia berkata kepada Rini, “Rinii, aku menemukan dompet Rin,
tapi tak ada pemiliknya”. Rini menjawab, “Wah ada uangnya tidak?? Kalau ada
kita ambil saja uangnya” . “ Ada sih, tapi kan kita tidak boleh mengambil
barang yang bukan milik kita. Kita harus kembalikan,”. Kata Rina.
“Baiklah kita kembalikan saja. Tapi, kita kan tidak tahu alamat pemilik dompet
ini, bagaimana dong?”, kata Rini. “ Ya kita lihat saja pada KTPnya”, kata Rina.
Akhirnya mereka berdua menuju alamat pemilik dompet itu. Ternyata alamat itu
tidak jauh dari kedua rumah mereka.
Sesampainya di alamat
pemilik dompet itu mereka mengetuk pintu. “ Assalamu’alaikum warahmatuallahhi
wabarakatu”, kata Rini. “Wa’alaikummusalam warahmatuallahhi wabarakatu, mari-mari
silahkan duduk”, kata pemilik rumah itu. “ Ya pak terima kasih”, kata Rina. “
Maaf ada keperluan apa ya adik berdua datang kemari? “ , kata pemilik rumah
itu.
“ Kenalkan pak saya Rina dan ini saudara kembar saya Rini,
Pak apakah ini dompet Bapak? “ , kata Rina sambil menunjukkan sebuah dompet. “
Wah benar dik itu dompet saya yang hilang, oh ya kenalkan saya Suprianto.
Terima kasih banyak ya dik sudah mengantarkan dompet saya “ , kata Pak
Suprianto. “ Oh iya pak sama-sama “ , kata Rina. “ Adik rumahnya dimana dan
sekolah di mana? “ , kata Pak Suprianto. “ Wah, rumah kami di perkampungan
pemulung Pak, ya maklumlah kami hanya seorang pemulung, saya tidak bersekolah
Pak karena masalah biaya “ jawab Rini dengan menunduk karena sedih.
Pak Suprianto merasa iba. Tiba-tiba ia berfikir untuk menyekolahkan Rina dan
Rini. “ Bagaimana kalau kalian berdua saya sekolahkan? “ , kata Pak Suprianto.
Dengan perasaan senang mereka menjawab kompak “ Ya pak kami mau “. Akhirnya
mereka pamit pulang dengan perasaan yang sangat senang.
Setibanya di
rumah Rina dan Rini memberitahukan orang tuanya bahwa mereka akan
disekolahkan oleh seorang pengusaha kaya bernama Pak Suprianto. Dan kedua orang
tuanya setuju-setuju saja. Orang tua mereka senang karena ada yang mau menyekolahkan
anak-anak mereka.
Saat Rina Rini
dan keluarganya sedang beristirahat tiba-tiba datang Pak Suprianto. Beliau di
sambut baik oleh keluarga Rina Rini. Tujuan Pak Suprianto ke rumah mereka
adalah untuk mengajak Rina Rini untuk membeli seragam.
Sampainya di
toko, Pak Suprianto berkata “Silahkan pilih seragam yang muat dan
alat-alat sekolah yang bagus”. Rina Rini menjawab dengan kompak “ Iya paaak “.
Selesai memilih seragam dan alat-alat sekolah Pak Suprianto membayar itu semua
di kasir.
Setelah selesai
berbelanja semuanya, Rina Rini diantarkan pulang oleh Pak Suprianto. Di
jalan Pak Suprianto berkata agar mereka besok siap-siap untuk berangkat sekolah
dan akan diantarkannya. Mereka pulang dengan hati yang senang. Sebentar lagi
keinginan mereka untuk bersekolah akan terwujud.
Keesokan
harinya pagi-pagi sekali, Rina Rini sudah siap brangkat sekolah. Pak Suprianto
sudah datang dan siap mengantarkan mereka berdua. Sampainya mereka di sekolah,
jantung mereka berdebar-debar. Setelah bel sekolah berbunyi mereka diantarkan
ke dalam kelas oleh seorang guru.
Guru tersebut
memperkenalkan Rina dan Rini. Murid-murid di sekolah itu sangat senang
menyambut kedatangan mereka. Bahkan baru dua minggu saja mereka sudah sangat
akrab. Mereka berdua tak lupa mengucapkan terima kasih terhadap Pak Suprianto
yang telah berjasa menyekolahkannya.
Suatu hari ada kabar, bahwa Pak Suprianto meninggal dunia, dikarenakan sakit
jantung. Mendengar berita itu Rina dan Rini sangat sedih dan merasa
kehilangan. Mereka beserta orang tuanya langsung berangkat melayat ke rumah Pak
Suprianto. Mereka cemas jika Pak Suprianto meninggal, lalu siapa yang akan
membiayai keberlangsungan sekolah mereka.
Tetapi mereka tak
berputus asa untuk mencari ilmu. Akhirnya mereka tetap sekolah dan sepulang
sekolah Rina Rini tetap memulung untuk mencari uang dan untuk kebutuhan sekolah
mereka. Dengan usaha keras, mereka berhasil mengumpulkan uang untuk membiayai
sekolah mereka. Mereka senang karena mereka bisa membayar uang sekolah dengan
hasil keringat sendiri.
Walaupun Rina dan Rini hanyalah seorang anak dari pemulung. Mereka tetap
bersekolah demi meraih keinginan, dan cita-cita mereka.
SELESAI
Oke, sekian artikel berjudul " Contoh Cerpen Bertema Lingkungan Terbaru 2014 " yang dapat saya berikan, mohon maaf jika ada salah kata ya sob, semoga bermanfaat.Terima kasih.
1 komentar:
Saya paling salut jika ada yang menulis cerpen di dalam blog. Tulisan panjang biasanya disukai google
Posting Komentar